pages

Siapa bilang anak matematika taunya Cuma angka doang?

Selasa, 26 Februari 2013

 
Telah terbit buku "Telaga Kata Matematika"--(KTM)-- yang merupakan kumpulan puisi, cerpen dan komik bernuansakan Matematika karya Mahasiswa Pendidikan Matematika Unsri yang dibuat melalui prosesi yang panjang selama setahun lamanya (Desember 2012-Januari 2013). Rasanya akan sangat berbeda jika selama ini hanya mendengar kata Matematika yang terkadang membuat kening berkerut, namun dalam Buku KTM ini Matematika bersanding dengan indahnya bahasa sastra dan keindahan lukisan.

Cakupan "Telaga Kata Matematika":
Judul : Telaga Kata Matematika
Penulis : Wahyu Wibowo, dkk
Halaman: 140 + viii halaman
Harga : Rp. 27.000 (belum termasuk ongkos kirim)


Buku yang dirancang secara unik dan menarik ini, akan sama-sama kita baca Insya Allah pada bulan Februari. oleh sebab itu, kami membuka masa "Pre Order" dimana hanya dengan Rp. 20.000 (belum termasuk ongkos kirim). Masa Pre Order ini dibuka pada hingga 15 Februari 2013.

Pemesanan dapat dilakukan melalui sms/telpon ke:
Wahyu Wibowo (0877 9744 7178 / 0823 7217 4492).

*Ongkos kirim:
>> sumatera (Rp.10.000/buku, Rp.20.000/3 buku, dan Free ongkir minimal 5 buku)
>> Luar Sumatera (Rp. 15.000/buku, Rp.30.000/3 buku dan Free ongkir minimal 5 buku)

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Di bawah ini merupakan sekilas mengenai buku "Telaga Kata Matematika", semoga dapat memberikan gambaran mengenai buku yang akan kita baca bersama-sama ini.

~~>> Sekapur Sirih Buku "Telaga Kata Matematika"<<~~

Permulaan adalah gerak langkah pertama sebagai pendiferensialan misi untuk mencapai suatu tujuan mulia. Langkah pertama inilah yang dapat dianalogikan sebagai bermulanya dengan kaki kanan, lalu langkah kedua dari kiri akan mengikuti, hingga keberlangsungan yang tak terhingga jumlah.

Permulaan juga merupakan kabar gembira bagi penggeliat, penikmat, atau pemerhati untuk mendalami hal yang nantinya mampu meningkatkan pengetahuan ke tingkat langit. Jika selama ini hanya mendalami pendasaran yang ada di bumi, tidak salah dan memang harus diupayakan untuk menuju tingkat yang lebih.

***

Alfa

Seraya melafazkan Bismillahirahmanirrahim dalam muqodimmah, permulaan dalam menjejakan mimpi dimulai.

***

Beta

Ketika berbicara angka-angka yang terangkum dalam matematika, selintas saja akan muncul di benak mengenai kengeriannya. Seolah menjadi musuh yang sangat buas yang dengan tingkahnya akan melahirkan ketakutan berlebih. Tak pelak, jangankan mau memahami secara seksama tentangnya, mendekatipun serasa segan. Sebab plakat “menakutkan” sudah tercap sejak awal, sehingga butuh proses untuk mengintegralkan rasa takut menjadi sahabat sejati yang menyenangkan.

***

Gamma

Adalah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) Unsri yang menjadi kreator dan inspirator melalui keterampilan imajinatif dan inovatif dalam mengubah status “menakutkan” angka-angka matematika menjadi hal yang menarik dan memiliki daya “pikat” tersendiri, yang akhirnya keangkeran matematika dalam penyajiannya tidak akan dijumpai lagi. Tentunya dengan memperhatikan keseimbangan antara nilai yang terkandung dalam matematika dan budaya bangsa di bumi Zamrud Khatulistiwa ini. Tetapi, akhir-akhir ini seolah kacang lupa dengan kulitnya, generasi lanjutan mulai melupakan budaya bangsa tersebut. Tak lain dan tak bukan adalah menulis fiksi.

Adapun keterampilan imajinatif dan inovatif tersebut yaitu membuat buku antologi kumpulan puisi, cerpen, dan komik dengan tema dan menggunakan kata-kata matematika. Dilihat dari segi psikologis, terdapat perbedaan antara penggagasan ide ini dan profesi pendidikan yang sedang dijalani. Justru perbedaan inilah yang membangkitkan gairah untuk mempelajari dari segala hal. Bersebab sebagai pendidik nantinya, harus multi talenta yang suatu kewajiban untuk memperbaiki bangsa.

***

Delta

“Telaga Kata Matematika” adalah tajuk yang dipilih dalam penyelesaian prosesi peningkatan keterampilan imajinatif dan inovatif keluarga Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA). Dengan maksud buku antologi ini menjadi ruang, rumah, tempat, atau apa pun namanya, sejenis dengan limpahan kebaikan –telaga- bagi semua orang. Ada pula –kata- dan –matematika- yang dimaksudkan bahwa dalam buku antologi ini terhimpun dari kata-kata matematika yang menakjubkan dan memiliki daya pikat dengan susunannya. Entah itu berbentuk puisi, cerpen, bahkan komik matematika.

***

Epsilon

Suatu langkah awal dalam memajukan budaya bangsa ini, berharap nantinya mampu melahirkan motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam segala hal. Sebagai pemilik fungsi -Agen of Change- rasanya tuntutan tersebut tidak salah dan menyalahkan ditujukan kepada mahasiswa khususnya. Tentunya harus terus dimonitoring, dibina, dan diapresiasi dari pihak kampus. Akhirnya akan lahir dari sini peradaban emas.

***

Omega

Bersamaan 18 huruf Yunani yang terlewati, tak bermaksud untuk mengurangi gairah untuk mengukir sejarah. Melainkan dengan pemantapan untuk menuju tujuan yang kongkrit. Tentunya dalam penyajian yang diberikan dalam buku ini terdapat selautan salah dan kekurangan, sebagai mahasiswa yang dalam proses pembelajaran minta maaf yang tak terhingga jumlahnya, disertai mengharap bimbingan untuk menuju yang lebih baik lagi.

Inderalaya, Desember 2012

Penggagas

Wahyu Wibowo

Mengenai buku "Telaga Kata Matematika" ini, banyak dari pendidik pendidikan, pemerhati pendidikan, pemerhati sastra, penulis, cerpenis, dan penyair mengapresiasi dan memberikan pandanganya mengenai buku ini.

Pandangan Untuk Buku "Telaga Kata Matematika"

“Matematika dan sastra adalah dua mahakarya yang saling melengkapi. Matematika mengasah ketajamanbernalar dan sastra mengasah ketajaman bernaluri. Di dalam matematika ada soal cerita. Di dalam sastra ada puisi matematika. Telaga Kata Matematika adalah muara dari dua sungai, yaitu sungai matematika dan sungai sastra. Dengan nalar yang tajam dan naluri yang tajam pula, mari kita salami telaga ini.

~Drs. Purwoko, M.Si. ~

Dosen Pendidikan Matematika Unsri

“Karya dari buku ini merupakan kelauran pemikiran yang luar biasa. Sebuah karya yang diracik begitu “abstrak indah” yang mengaitkan matematika dengan perasaan gelora penulis ini.”

~ Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd. ~

Dosen Pendidikan Matematika Unsri

“Buku yang ada di tanganmu ini merupakan kamus matematika yang dramatis. Kelogisannya membuat kening saya berkerut di awal jumpa dan akhirnya menggeser bibir hingga membentuk simetris 2 cm setiap menghabisi lembarnya. Ternyata matematika banyak referensi kata untuk ekspresi rasa. Ramuan ilmiah dan sastra ini kuberi satu predikat. Selamat menikmati, #rujak made in HIMMA!”

~ Rounnisa Aminy ~

Mahasiswa Pendidikan Biologi Unsri dan pecandu sastra

“Lewat buku ini para penulis sukses memperlihatkan sisi-sisi cantik matematika, baca dan temukan kejutan-kejutan di dalamnya.”

~ RizaAgustiani, S.Pd., M.Pd. ~

Dosen Pendidikan Matematika Unsri dan Cerpenis

“Kreativitas — yang dalam buku ini disebut sebagai ketrampilan imajinatif dan inovatif— yang tinggi adalah harta karun untuk menjadi guru-guru yang inspiratif dan memotivasi peserta didik. Buku ini telah menunjukkan kepada kita, betapa luas dan merdekanya kreativitas sebagai pekerjaan otak kanan telah menjadikan pekerjaan otak kiri lebih bermakna luas, mudah dan menyenangkan untuk dimengerti, lalu akhirnya dicintai. Bahkan kata-kata dan rumus matematis itu wujud indah beraura kala dieksplorasi untuk mengisi dan lekat dalam ruang cinta manusia. Ilmu pengetahuan bukan sebatas angka. Inspiring…”

~ Zakyzahra Tuga ~

Founder of Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club

“Para mahasiswa calon guru ini terbukti mampu mengekuivalenkan kerja otak kiri dan kanan mereka. Tak hanya berkutat dengan rumus, simbol juga angka, imajinasi yang tertuang dalam tiap kata di buku ini layak menjadi bukti kemampuan mereka itu.”

~ Ades Erlisa ~

Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir

“Membaca -Telaga Kata Matematika- saya menemukan semacam kata kunci; antara mudah dan dimudah-mudahkan, di sela permainan dan dipermainkan. Tapi 180o dari hipotesis saya itu, ternyata Matematika adalah metafora yang asri. Tak pernah terbayangkan bahkan mungkin oleh Anda, bahwa sekumpulan manusia angka-angka masuk ke bangun ruang kata-kata (sastra). Tapi Wahyu Wibowo dkk telah merealisasikannya. Selain cerpen dan puisi, buku ini juga dikhatami oleh 2 karya komik yang perlahan mengurangi ketakutan kita akan aroma Matematika. Maka dari titik manapun kaki bertolak, pintu-pintu sastra selalu diap untuk dimasuki.”

~ Muhammad Asqalani eNeSTe ~

Penyair Riau dan penulis buku kumpulan puisi “Abusia”

"Telaga Kata Matematika mengingatkan saya pada sebuah pelajar matematika yang menjadi momok bagi pelajar pada umumnya. Di kumpulan cerita ini Wahyu Wibowo dkk mampu meramu kata demi kata dan memberikan ulasan pada tokoh. Di sini, penulis mengingatkan saya pada pelajaran matematika dengan tokoh-tokoh yang ada menggunakan bilangan dalam matematika pada umumnya. Telaga Kata Matematika ini wajib di baca semua pembaca. Selamat, Wahyu Wibowo dkk! Karya ini begitu apik!”

~ Eric Keroncong ~

Penulis Novel “Aku Ingin Sekolah Lagi”

“Unik dan menarik, itulah yang saya rasakan ketika pertama kali membaca buku ini. Wahyu Wibowo, dkk menyajikan karya yang berbeda dari yang sudah-sudah, karya sastra yang sangat kental dengan aroma matematika. Ada himpunan, sinus, cosinus dan angka-angka dalam puisi yang disajikan. Ada akar pangkat dua, persamaan kuadrat dan rumus-rumus phytagoras dalam cerpen yang disuguhkan. Plus cerita bergambar (komik) yang tetap mengusung nuansa matematika. Yang menyukai matematika, pasti mencintai buku yang sama sekali bukan buku matematika ini. Pencinta sastra, pasti menemukan sesuatu yang berbeda setelah membacanya. Selamat atas ide yang brilian ini!”

~ Uda Agus ~

Penulis yang juga menyukai matematika

“Matematika berkolaborasi dalam fiksi dan puisi tak gampang untuk dipadukan, selain melewati aturan-aturan puisi dan etestikanya, bahasa matematika juga harus memiliki arti pemaknaan sendiri. Buku ini bisa dijadikan referensi baru.”

~ Ady Azzumar ~

Penyair Sumatera Selatan

“-Pemuda dan kreativitas sepertinya sudah menjadi satu kesatuan. Tiada hari tanpa pergerakan perubahan dan pemikiran-pemikiran cerdas dalam menyikapi kepungan realita-. Begitulah keyakinan tersebut terlahir kembali saat membaca naskah -Telaga Kata Matematika- bagaimana tidak? Dalam keseharian pengaminan umum sering mengkotak-kotakkan disiplin ilmu eksakta dan noneksakta seakan keduanya memang sangat berlawanan, sebagaimana malam dan siang hari. Akan tetapi di tangan para penggiat sastra muda yang mengikat kebersamaan dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI ini, ternyata lain jadinya. Berbagai macam karya terdiri dari puisi, cerpen dan komik matematik layak dikaji, diapresiasi bahkan dicuri ilmunya karena telah mampu memasukkan dunia eksakta menjadi dunia yang imajinatif tanpa menghilangkan ke-eksakta-annya. Seperti dalam prakata, Wahyu menulis lambang-lambang matematika: Alfa, Beta, Gamma, Delta, Omega yang dipoles dengan sangat menarik. Saya menyambut bahagia prakasa cerdas dari Himpunan Mahsiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI. Insya Allah ini akan dicatat di hati pembaca, termasuk saya.

~ Muhammad Rois Rinaldi ~

Ketua Komite Sastra Cilegon-Banten

semoga buku "Telaga Kata Matematika" ini memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai dunia "Matematika". Amin..




1 komentar:

Wahyu Wibowo mengatakan...

Semoga tidak hanya 1 buku ini yang diterbitkan, melainkan akan ada buku-buku lainnya..

Posting Komentar